LENSAINDONESIA.COM: Penasehat hukum Anas Urbaningrum, Firman Wijaya meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan kesempatan lebih banyak kepada Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) untuk bisa bertemu dengan Anas Urbaningrum.
“Mas Anas membutuhkan teman-teman PPI. Untuk strategi dan diskusi,” ujar Firman Wijaya di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (15/1/2014)
Baca juga: Firman Wijaya: KPK lompati prosedur dalam penahanan Atut dan Wow, Kuasa Hukum Anas kunjungi Andi Mallarangeng
Meski demikian, Firman mengaku dirinya tidak mengharapkan keistimewaan terhadap kliennya. Ia menyatakan hanya memohonkan hal tersebut untuk memperjuangkan hak kliennya di dalam tahanan.
Sementara itu, mengenai niat PPI untuk melaporkan pelarangan pertemuan PPI dengan Anas di Rutan KPK, Firman mengaku sampai saat ini pihaknya tidak ada niat untuk melapor ke Komnas HAM untuk memperjuangkan hak Anas.
“Untuk sementara ini kami hanya memohonkan kepada KPK, bahwa dibutuhkan pertemuan Anas dengan PPI itu. Kan walau pun Mas Anas ada di dalam tahanan, namun hak-haknya tetap kita harus lanjutkan,” ujar Firman melanjutkan.
Oleh karena itu, Firman berharap pihak KPK dapat memenuhi permohonan Anas untuk dapat bertemu dengan Ormas asuhannya tersebut dengan intens.
“Kita berharap KPK bisa memberi ruang Mas Anas bisa bertemu dengan PPI. Hierarki pemikiran Mas Anas ini kan perlu diteruskan ya, saya rasa ini cara Mas Anas untuk menjawab persoalan yang sekarang sedang berkembang,” tegas Firman.
Tentang keadaan kliennya, Firman menjelaskan saat ini kliennya memang sangat membutuhkan teman untuk berdiskusi, sampai saat ini apa yang
dilakukan kliennya masih seperti saat pertama ditahan oleh KPK. Anas hingga kini masih menjalani tirakat dan puasa. Selain itu Anas juga rajin membaca buku, salah satunya adalah buku ‘Il Principe’ karangan Machiavelli.
“Itu tadi saya bawakan buku Machiavelli tentang bagaimana kekuatan itu bekerja dan sebagainya. Buku ‘Il Principe’ ini memberikan inspirasi,” tegasnya.
Nampaknya apa yang dilakukan oleh Anas tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Andi Mallarangeng. Seperti diketahui, setelah ditahan oleh
KPK Andi juga minta dibawakan buku ‘Inferno’ karangan penulis kenamaan Amerika Serikat. Bahkan Andi, melalui adiknya Rizal Mallarangeng, berniat membuat buku yang berdasarkan surat pledoi yang rencananya akan disusun sendiri oleh Andi Mallarangeng.
Ketika Kuasa hukum Anas ditanyakan mengenai apakah Anas akan melakukan hal yang sama seperti yang direncakan Andi. Firman menegaskan bahwa Anas memang sedang menulis sesuatu untuk nanti dikumpulkan menjadi satu.
“ya ada tulisan, tapi bukan pledoi. Barangkali kalau kasusnya sudah selesai bisa dibaca teman-teman ya,” pungkas Firman. @rizky
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D35078522.e4a29360a304415e62c6035b2156ec17%3B)
sumber : KPK dimohon permudah PPI untuk bertemu Anas di Rutan KPK






0 comments:
Post a Comment