LENSAINDONESIA.COM: Pengamat politik, Hanta Yuda mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus membuat regulasi yang mengatur penjatahan sosialisasi bagi partai politik (Parpol) peserta pemilihan umum (Pemilu) 2014 dalam media massa.
“Saya setuju dengan regulasi. Harus ada semacam regulasi yang dibuat KPU untuk mengatur ketimpangan (jatah sosialisasi Parpol lewat media massa) ini,” ujar Hanta Yuda kepada LICOM di Jakarta, Rabu (15//1/2014).
Baca juga: Tren berulang, partai oposisi pemerintah jadi pujaan media dan Survei: Media Massa jadi penentu nasib Parpol dalam Pemilu 2014
Sebelumnya, Pol-Tracking Institute merilis data hasil survei yang secara garis besar menunjukan bahwa media massa memegang peranan penting dalam menentukan nasib Parpol dalam Pemilu 2014 mendatang.
Dalam data hasil survei tersebut, menunjukan fakta bahwa media massa merupakan sumber informasi utama masyarakat umum dalam mengenal Parpol peserta Pemilu 2014 mendatang.
Hanta Yuda mengatakan, afiliasi beberapa tokoh Parpol dengan sejumlah media massa adalah penyebab ketimplangan tersebut.
“Parpol yang diakomodir oleh media massa tentu punya kemudahan dibanding dengan Parpol yang tidak memiliki hubungan dengan media massa,” tutur Hanta Yuda.
Menurut Hanta Yuda, akan lebih ideal jika dibentuk sebuah regulasi yang dapat memberikan jatah yang sama bagi setiap Parpol peserta Pemilu 2014 untuk mensosialisasikan diri kepada masyarakat.
“Tentu regulasi itu nanti harus mengatur jatah, jatah bagi Parpol untuk memperkenalkan diri mereka lewat media massa,” tukas Hanta Yuda.
Hanta Yuda mengatakan, beberapa negara di dunia telah menerapkan sistem tersebut. Dijelaskannya, di beberapa negara di dunia, setiap Parpol diberikan jatah yang sama dalam media massa. Bahkan, ia mengatakan Parpol tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan jatah durasi sosialisasi tersebut.
“Malahan gratis idealnya. Jadi semua memiliki hak yang sama,” ucapnya. @yudisstira
sumber : KPU harus adil beri jatah Parpol untuk sosialisasi lewat media massa
0 comments:
Post a Comment