LENSAINDONESIA.COM: Pemprov Jawa Timur kembali menggelar acara Investment Award Tahun 2013. Kabupaten Sidoarjo kembali menjadi juara umum.
Kabupaten yang dikenal dengan sebutan dimpimpin Syaiful Illah ini, dinilai paling tepat medapat predikat juara umum karena menjadi yang terbaik dalam tiga kategori.
Baca juga: Pelantikan Wawali Surabaya mundur hingga 29 Januari dan Pemprov Jatim siap sambut e-audit oleh BPK
“Sidoarjo terbaik dalam aspek kelembagaan, promosi investasi dan pelayanan perijinan,” kata Warno Harisasono, Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim, dalam acara Penganugerahan Investment Award Jatim 2013 di Gedung Negara Grahadi, Kamis (23/1/2014).
Daerah lain yang menjadi juara adalah Kabupaten Ngawi, Kota Pasuruan dan Kabupaten Sampang, mereka mendapat penghargaan dalam bidang kelembagaan terbaik satu, dua dan tiga. Untuk bidang promosi investasi terbaik pertama diraih Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, diurutan berikutnya Kota Surabaya dan juara tiga Kota Probolinggo.
Bidang pelayanan perijinan diberikan kepada Lamongan sebagai terbaik pertama. Diikuti Trenggalek dan Kabupaten Tulungagung. Sedangkan bidang kinerja investasi terbaik pertama diperoleh Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang.
Dia menjelaskan, selain juara untuk kabupaten dan kota, sejumlah perusahaan juga mendapat penghargaan Investment Award. Diantaranya perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), yakni PT Nestle Indonesia, Kota Pasuruan, PT Meiji Indonesia di Pasuruan dan PT Bisi di Kabupaten Kediri.
Tiga perusahaan PMDN yang juga meneri penghargaan, yakni PT Holcim di Kabupaten Tuban, PT Maju Mapan di Kabupaten Tulungagung dan PT Daya Sakti Unggul Coorporation di Pacitan.
Semua pengharagaan diberikan langsung oleh Soekarwo, Gubernur Jatim. Mantan Sekdaprov Jatim itu mengaku bangga kepada pemerintah kabupaten dan kota yang sudah membuka ruang bagi para investor, khususnya investasi dalam negeri.
Dengan iklim investasi yang selalu meningkat, Pakde Karwo (Sapaan akrab Soelarwo) optimistis, pada 2019 Jawa Timur akan menjadi pusat agribisnis terkemuka di Asia.
Menurutnya, kondisi iklim investasi di Jawa Timur yang kondusif dan berdaya saing dapat dibuktikan dengan meningkatnya total nilai investasi dalam ijin prinsip investasi tahun 2013, yakni sebesar Rp 249,75 triliun. Ini artinya tumbuh 226 persen dari tahun 2012, yang hanya sebesar Rp 76,71 triliun.
“Artinya Jatim menjadi tujuan untuk investasi dan menjadi mesin penggerak perekonomian Indonesia. Ini perkembangan yang luar biasa. Apalagi 40 persen bea dan cukai masuk di Jatim, yang maknanya lalu lintas industri dan perdagangan sangat kuat,” tutupnya.@sarifa
sumber : Sidoarjo juara umum Investment Award Jatim 2013






0 comments:
Post a Comment