LENSAINDONESIA.COM: Masa pemerintahan SBY-Boediono yang akan berakhir dalam hitungan bulan dinilai sudah tidak memberikan efektifitas bagi penyelenggaraan pemerintahan. Satuan Gabungan (Setgab) koalisi yang dibangun untuk memperkuat roda pemerintahan, ternyata berujung ‘mengenaskan’ dengan satu per satu meninggalkan SBY.
Bahkan, PKS sebagai salah satu bagian dari Setgab dengan berani melakukan perlawanan, bahkan menyindir SBY sebagai pemimpin yang kesepian.
Baca juga: Eggi & Khofifah, sama-sama punya niat untuk berjuang di Jawa Timur dan Jualan nama Gus Dur demi merebut suara NU
Melihat fakta ini, Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali dengan halus menyindir anggota Setgab yang bersikap “bunglon” seperti ‘penghianat’ koalisi.
“Koalisi itu yang diutamakan kesetiaan, walau pun ada perbedaan pandangan. Janji koalisi itu harus tunjukkan loyalitas, jadi kawan setia seiring sejalan, sepenanggungan, susah dan senang,” sindirnya di Gedung DPR, Kamis (16/1/2013).
Lebih tegas lagi, Suryadharma Ali mengatakan seandainya fraksi PPP di DPR hendak berbeda pandangan dalam merespon kebijakan pemerintaha, maka resiko yang harus ditanggung adalah keluar dari koalisi.
“Saya selalu katakan, silahkan kalau fraksi PPP mau berbeda, tetapi putuskan dulu hubungan koalisi dengan pemerintah. Kalau sudah keluar terserah, mau hajar habis-habisan. Tetapi karena kita koalisi, ya bertanggungjawab tunjukkan loyalitas,” jelasnya.
Suryadharma Ali yang juga Menteri Agama di Kabinet SBY ini pun menegaskan akan tetap mengawal jalannya pemerintahan sampai berakhir dengan konsisten atau khusnul khatimah. @firdausi
sumber : Suryadharma Ali sindir PKS koalisi ‘bunglon’ khianati SBY
0 comments:
Post a Comment