Saturday, 25 January 2014

Tim siaga banjir Kopassus tak lelah bantu korban


LENSAINDONESIA.COM: Musim penghujan masih mengguyur Kota Jakarta dan beberapa titik masih menggenangi Kampung Pulo, Jakarta Timur. Hal ini membuat beberapa regu penyelamat turun untuk membantu warga dalam melakukan evakuasi dan memenuhi kebutuhan logistik bagi korban banjir.


Ada warga yang tidak mau diungsikan dan memilih bertahan di lantai dua rumah yang semi permanen mereka. Menurut Assintel Danjen Kopassus, Kolonel Inf Richard Tampubolon, pihaknya telah menelusuri Kampung Pulo maupun Bukit Duri. Di situ, banjir memang sudah mulai surut dan hanya beberapa titik yang airnya masih tinggi berkisar 30 cm.


Baca juga: PT PLN hidupkan kembali Gardu Listrik pasca banjir dan Makam ayahanda Capres Golkar kebanjiran, jenazah baru tertolak


Masyarakat juga saling bahu membahu bersama Kopassus melakukan pembersihan dan aktivitas sudah mulai normal kembali. Lalu lintas sudah mulai sedikit normal. Namun kendala pasca banjir masih ada, terutama dalam perbersihan dan masalah kesehatan warga banyak terkena penyakit diare.


“Untuk itu personil Kopassus membantu warga yang sedang dilanda banjir. Kita mempunyai perlengkapan cukup memadai. Kesehatan warga harus diutamakan dan mendorong logistik ke warga yang membutuhkannya. Tugas utama kita adalah membantu evakuasi warga dan kita tekankan pada tim siaga banjir pada malam hari, dimana malam hari masyarakat banyak istirahat. Kita lengah tiba-tiba air naik dan itu yang harus diwaspadai,” kata Richard Tampubolon saat mengunjungi Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (26/01/2014).


Richard Tampubolon menjelaskan, banyak masyarakat yang tinggal di lantai dua tidak mau turun dan mereka terjebak. Tim siaga banjir dari Kopassus dengan sigap membantu mengevakuasi.


Pemenuhuhan logistik juga diupayakan Kopassus dengan menggunakan perahu-perahu. Hal serupa juga dilakukan dalam hal pengobatan.


“Saya pikir pembagian wilayah sudah dikoordinir oleh aparat wilayah, kita bekerja bersama-sama, yang pasti tugas kita ini berpedoman dari Danjen Kopassus bahwa kita harus hadir memberikan solusi bagi masyarakat. Yang pasti daerah Bukit Duri, Kampung Pulo airnya tinggi, kemudian masyarakatnya tidak mau dievakuasi, masih bertahan, sementara airnya makin tinggi. Di situlah kita lakukan pedekatan kepada masyarakat bahwa ini akan berbahaya, lalu tim siaga Kopassus melakukan evakuasi. Mungkin ketika airnya cukup dalam kita gunakan perahu karet atau ban karet juga ada yang digendong, faktor keamanan harus kita perhatikan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan,” jelas Richard Tampubolon.


Dalam pantauan LICOM di Kampung Melayu di antaranya Kampung Pulo dan Bukit Duri dengan menggunakan perahu karet tim siaga banjir Kopassus diterjunkan berkisar 100 personil.


Mereka melihat beberapa rumah warga yang terendam banjir sudah mulai surut di titik tertentu yang wilayahnya dekat bantaran Kali Ciliwung yang masih menggenangi mencapai 2 meter hingga 3 meter dan masing-masing ada warganya yang masih bertahan di luar rumah semi permanen.


Saat ini, para pengungsi di Kampung Melayu masih bertahan di titik pengungsian di kantor Sudin Jaktim dan di sepanjang Jatinegara Barat.@winarko


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript



sumber : Tim siaga banjir Kopassus tak lelah bantu korban

0 comments:

Post a Comment