LENSAINDONESIA.COM: Surplus beras mencapai 524.915 ton yang diperoleh dari sekitar 600 mitra kerja yang tersebar di seluruh Jatim, dianggap telah memenuhi kebutuhan sepertiga beras nasional yang hanya membutuhkan sekitar 1.539.396 ton. Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Yosef Wijaya, Jumat (13/6/2014) di sela sela acara kegiatan Pasar Rakyat di lingkungan Bulog.
284 ribu ton diantaranya akan didistribusikan Bulog Jatim ke sejumlah daerah yang dinyatakan defisit. Diantaranya, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Riau, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.
Baca juga: Alumni IPB galau impor beras digenjot, dukungan pertanian diabaikan dan Hampir 90% rakyat Indonesia konsumsi beras
Yosef Wijaya menjelaskan, pengadaan beras Bulog di Jatim dalam dua tahun terakhir, sebanyak 1 juta ton lebih dan sudah menyerap beras petani sebanyak 870 ribu ton. Capaian tersebut cukup memenuhi penyaluran Raskin Jatim. Sebagai catatan, sesuai keputusan Gubernur Jatim, tidak boleh menyalurkan Raskin impor yang notabene kualitasnya kurang baik.
“Dengan jumlah pengadaan tahun ini, Bulog Jatim menjadi kontributor terbesar bagi stok beras nasional. Sepertiga beras nasional dari kontribusi Jatim. Karena itu, bila Bulog Jatim gagal, maka swadaya pangan akan gagal secara Nasional,” terangnya
Untuk mengantisipasi adanya kualitas beras di bawah standar, Bulog Jatim melakukan pengawasan terhadap 600 pendistribusi dengan memberi tanda berbeda pada setiap karung. “Jadi bila ada pendistribusi yang memberikan beras jelek, disini akan lebih mudah diketahui. Sanksinya sendiri mereka akan kami putus sebagai mitra,” papar lelaki asal Makasar ini.@rofik
sumber : Bulog Jatim sukses penuhi sepertiga kebutuhan beras nasional
0 comments:
Post a Comment