LENSAINDONESIA.COM: Presiden RI Joko Widodo menyebutkan adanya ketidakadilan tatanan ekonomi dunia. Saat ini, ada 20 negara kaya, sedangkan 1,2 miliar, yang sebagian besar ada di negara Asia Afrika, tidak berdaya dalam kemiskinan.
Negara-negara kaya, kata Presiden Jokowi, seakan punya posisi yang lebih superior dan menentukan perekonomian global. Presiden mengatakan hanya 20 persen yang bisa menikmati kekayaan, sedangkan sisanya tak bisa menikmati kekayaan. Karena itu, Presiden Jokowi menyerukan perlunya dilakukan reformasi arsitektur keuangan dunia, dengan menghilangkan dominasi kelompok negara atas negara lain.
Baca juga: Buka KTT Asia Afrika ke-60, Presiden Jokowi minta reformasi PBB dan Pancawarna jadi suvernir KAA,Koperasi Lasminingrat dapat penghargaan
Hal itu disampaikannya dalam pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (22/4/2015).
Reformasi keuangan global itu, lanjut Presiden Jokowi, harus memberikan pengakuan dan ruang bagi kekuatan-kekuatan ekonomi baru, serta membuang anggapan bahwa masalah ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), dan Asian Development Bank (ADB).
“Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya bisa diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF, dan ADB adalah pandangan usang yang perlu dibuang,” tegas Presiden Jokowi.
Presiden menegaskan, bahwa pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan hanya kepada tiga lembaga keuangan internasional itu. Negara-negara Asia Afrika wajib membangun sebuah tatanan ekonomi dunia baru yang terbuka bagi kekuatan-kekuatan ekonomi baru. “Kita mendesak dilakukannya reformasi arsitektur keuangan global untuk menghilangkan dominasi kelompok negara atas negara-negara lain,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, saat ini dunia membutuhkan kepemimpinan global yang kolektif, yang dijalankan secara adil dan bertanggungjawab. Ia menegaskan, Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru yang sedang bangkit, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di muka bumi, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia siap memainkan peran global sebagai kekuatan bagi perdamaian dan kesejahteraan.
“Indonesia siap bekerjasama dengan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita mulia itu,” kata Jokowi.@sita/bbs
sumber : Jokowi: Buang pandangan masalah ekonomi hanya diselesaikan Bank Dunia
0 comments:
Post a Comment