LENSAINDONESIA.COM: Presiden Joko Widodo membuka Konferensi Parlemen Asia Afrika di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Dalam pidato sambutannya, Jokowi mengingatkan adagium “Suara Rakyat Suara Tuhan”.
Baca juga: BKSAP: Konferensi Parlemen Asia Afrika jadi jembatan antar parlemen dan Soal illegal fishing, Indonesia-Thailand sepakat bentuk gugus tugas
“Sebagai representasi suara rakyat, parlemen boleh disebut sebagai perwujudan adagium Suara Rakyat adalah Suara Tuhan,” tutur Presiden, Kamis (23/4/2015).
Presiden Jokowi mengaku setuju dengan tema yang diusung, yaitu “Strenghtening Role of Parliement in The South-South Cooperation to Promote World Peace and Prosperity”.
Presiden menilai, tema itu sejalan dengan apa yang disampaikannya dalam pembukaan KAA, Rabu (22/4) kemarin, bahwa negara-negara Asia Afrika kini dituntut untuk melakukan kontekstualisasi tiga nilai utama yang dulu diperjuangkan oleh para pendahulu 60 tahun yang lalu, yaitu kesejahteraan, solidaritas dan stabilitas.
Kontekstualisasi tiga nilai utama tersebut, lanjut Presiden Jokowi, bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tugas dan tanggungjawab parlemen sebagai representasi dari rakyat.
“Saudara adalah cahaya moral yang ikut mengawal terwujudnya peningkatan kemakmuran, dan keamanan di dunia, khususnya di Asia Afrika,” imbuhnya.
Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali.
Tampak hadir dalam pembukaan Konferensi Parlemen Asia Afrika itu antara lain mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, para Wakil Ketua DPR-RI, Ketua Parlemen Laos, Ketua Parlemen Bahrain, Ketua Parlemen Aljazair, Ketua Parlemen Zimbabwe, mantan Ketua DPR-RI Akbar Tanjung, dan mantan Ketua DPR-RI Marzuki Alie. @endang
sumber : Presiden Jokowi ingatkan adagium “Suara Rakyat, Suara Tuhan”






0 comments:
Post a Comment