
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens menilai, menjelang ajang Pemilu 2014 isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) semakin menjadi-jadi.
“Jelang Pemilu 2014 isu SARA dikomporin sampai meletus. Pengelompokan untuk pembiayaan politik,” kata Boni Hargens saat berbincang dengan LICOM di Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Padahal, isu SARA sudah tak layak dikedepankan dalam kehidupan modern bangsa Indonesia. Menurut Boni Hargens, harus ada komitmen dari pemerintah untuk membuat manajemen terhadap keberagaman etnis, agama, dan kelompok tersebut.
“Cap terhadap kelompok tertentu perlu dibereskan. Pembangunan Indonesia harus concern terhadap hal-hal mendasar seperti ini. Sentimen SARA dikonstruksikan kembali jelang Pemilu, kita harus menata kembali konstruksi pemikiran terhadap pluralisme,” tandas Boni Hargens.
Menurutnya, Indonesia harusnya mengembangkan politik multikultural dimana mengedepankan perbedaan dalam kesatuan. “Paling penting bagaimana politik mulikultural, ada penghargaan yang pantas terhadap keberagaman etnis dan suku,” pungkas Boni Hargens.@endang
Assalamu Alaikum wr-wb, Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar jawa timur, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian dan membayar 30 jt namun hasilnya nol, uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, Dengan tdk segaja sy buka internet dan sy melihat komentar ibu sri Rahayu dr jawa timur Tentang Bpk Drs Sulardi yang bekerja di BKN pusat yang di kenalnya di jakarta dan mengurusnya sampai SK dia keluar, saya pun coba menghubungi beliau dan beliau mau membantu saya dan menyuruh saya mengirim berkas saya melalui e-mail, alhamdulillah SK saya akhirnya keluar juga, sy sangat berterima kasi kepada Bpk Drs.sulardi yg telah membantu sy, dan tak lupa mengucap syukur kepada ALLAH SWT karna melalui Bpk Drs.Sulardi, masa depan sy sudah cerah, jadi teman2 jgn pernah putus asah, kalau sudah waktunya tuhan pasti kasih jalan, dan sy sadar kalau tdk ada yg ngurus dr pst langsung meman sulit, karna banyaknya peserta. itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya Hubungi saja Bpk Drs.Sulardi, Hp:0823-3871-2222 Siapa tau belia masih bisa bantu. Wassalm Nirwana bakri.
ReplyDelete