LENSAINDONESIA.COM: Tim seleksi penerimaan Calon Anggota KPU Jatim kembali menuai protes. Kali ini, datangnya dari Kaukus Perempuan Parlemen (Kapepa) Jatim yang merasa timsel KPU telah berlaku diskriminatif.
Seperti diungkapkan Ketua Kapepa Jatim Titik Indrawati kemarin, pihaknya merasa dilecehkan dan tersinggung karena KPU hanya mengakomodir satu suara perempuan diantara 20 besar calon anggota KPU.
Baca juga: Timsel KPU Jatim tak akan turuti tuntutan LIRA Jatim dan KePPak tuding Timsel Calon Anggota KPU Jatim tidak berwawasan gender
“Seharusnya, sebagai lembaga penyelenggara pemilu KPU tidak boleh diskriminatif. Dari 20 besar calon anggota, paling tidak 7 suara perempuan harus masuk. Kenapa partai politik yang tidak memenuhi kuota 30 persen perempuan dicoret dan verifikasi faktual terhadap kader perempuan parpol dilakukan secara sangat detil tapi ketika menjaring komisioner, KPU tidak demikian?” ujar kader Partai Demokrat ini.
Titik mengaku tidak percaya jika hasil tes calon perempuan dinilai tidak lebih baik dibandingkan dengan calon pria. “Perempuan yang diambil parpol untuk menghindari diskualifikasi KPU juga secara kualitas belum tentu baik. Karena hanya untuk memenuhi syarat 30 persen quota perempuan,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, dirinya meminta Komisi A DPRD Provinsi Jatim untuk mengambil sikap tegas menolak dan menganulir hasil seleksi timsel. Jika protesnya tidak mendapat tanggapan, Titik mengancam akan mengajak seluruh LSM perempuan untuk bersikap.
Terpisah, Ketua Timsel Aribowo mengaku pihaknya memberlakukan peraturan untuk memperhatikan 30 persen keterwakilan perempuan. “Bukannya harus 30 persen. Jadi kami tidak bisa memaksa 30 persen quota calon perempuan jika ada calon laki-laki yang nilainya lebih baik,” terang dia. Anne**
sumber : Lagi, timsel KPU Jatim diprotes diskriminatif






0 comments:
Post a Comment