LENSAINDONESIA.COM: Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok) menyindir para calon legislatif yang memanfaatkan situasi bencana banjir yang melanda beberapa kawasan di DKI Jakarta sebagai lahan kampanye.
Meski begitu, Ahok mengaku, tak mau pusing dengan hal seperti itu. Pasalnya, saat ini pola pikir masyarakat sudah lebih cerdas untuk menilai mana pihak yang niat membantu korban bencana bermuatan politik dan tidak.
Baca juga: Jokowi dikritik soal banjir, PDI Perjuangan pasang badan dan Banjir di Kalibata sempat miris, kini terus surut
“Di mana-mana begitu. Saya kira warga sudah lebih pintar menilai,” kata Ahok di Balaikota Jakarta Pusat, Kamis (16/1/14) seolah risih,dan malu.
Ahok menilai jika memang niatnya benar ingin membantu, ada cara yang lebih baik dalam memberikan bantuan kepada korban bencana.
“Kalau mau bantu ya, titip aja ke PMI (Palang Merah Indonesia), atau Posko bantuan. Enggak usah pake nama kita. Ngapain pusing kalau niat bantu orang,” ungkapnya.
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur ini, memaparkan selama 10 tahun karier di bidang politik, dirinya tidak pernah memanfaatkan lokasi bencana untuk menjual namanya.
“Saya enggak pernah tuh, ada bencana saya datang dalam karir sepuluh tahun saya di politik. Tapi, masuk juga tuh ke Balai Kota (menjadi Wakil Gubernur DKI),” pungkasnya.
Sebagai salah satu contoh, banyaknya calon legislatif yang memanfaatkan situasi bencana banjir yang sedang melanda
beberapa kawasan di DKI Jakarta sebagai lahan kampanye terdapat di wilayah Timur Jakarta, tepatnya di sepanjang Jl. Jatinegara Barat terlihat di pagar2 pembatas jalan maupun di bahu jalan berdiri tenda-tenda posko bantuan yang
menunjukan nama partai maupun nama calon legislatifnya maupun Ormas. @silma
sumber : Memalukan! Musibah banjir Jakarta jadi ajang kampanye politik






0 comments:
Post a Comment