
LENSAINDONESIA.COM: Penderita HIV/AIDS di Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) Madiun, terus peningkatan setiap tahunnya. Hingga akhir tahun 2013, jumlahnya mencapai 717 orang.
Jumlah tersebut berasal dari Klinik Voulentary Conseling Test (VCT) Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) dr. Soedono Madiun, sepanjang tahun 2013 saja, ada 187 penderita HIV/Aids baru.
Sedangkan 717 itu tercatat dalam kurun waktu waktu 6 tahun terakhir, terhitung sejak 2007. Bayu Juniarto, Kepala Klinik VCT RSUP dr. Soedono Madiun, merinci tahun 2007 hanya ada 25 pasien.
Kemudian pada tahun 2008 ada 35 pasien, tahun 2009, 55 pasien, 2010 ada 89 pasien, 2011 sebanyak 160 dan tahun 2012 ada 166 pasien.
“Datanya sebanyak itu. Kalau untuk pengobatan pasien HIV, sudah ada obat untuk mennghambat perkembangan
virusnya. Yakni berupa obat antiretroviral virus atau ARV. Kalau ketersediaan obat sampai sekarang masih relatif memenuhi,” terang Bayu Juniarto, kepada wartawan, Kamis (16/1/2014).
Obat untuk penghambat virus HIV ini, lanjut Bayu, didrop dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Kementrian Kesehatan RI. Obat ini, gratis.
Sayangnya, sebagian besar penerita terlambat memeriksakan kesehatannya ke VCT. Hal itu diketahui dari penyerta penyakit atau adanya infeksi Oportunistik (IO), yang ditandai dengan gejala Tuberkolosis, diare maupun sariawan.
Para penderita yang tercatat di RSUP dr. Soedono ini sebagian besar berasal dari Kota/Kabupaten Madiun. Sebagian lain dirujuk dari Kabupaten Ngawi, Magetan, Ponorogo dan Pacitan.
Ironisnya, dari data di klinik VCT, penderita didominasi ibu rumah tangga, dengan usia minimal 25 tahun. Selebihnya, dari kalangan pekerja seks, waria dan gay.@dhimas_adi-Manunggal.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D71873464.424f8b7a31f77c68a60de981fefd828e%3B)
sumber : Penedrita HIV/AIDS di wilayah Madiun mencapai 717 pasien
0 comments:
Post a Comment