Friday, 24 January 2014

Prospek agro industri menjajikan, peluang ekspor mencapai 60 persen


LENSAINDONESIA.COM: Minat masyarakat Indonesia terhadap profesi perkebunan atau dunia agro, dari tahun ke tahun semakin menurun. Padahal prospeknya sangat menjanjikan.


Pernyataan itu diungkapkan, Teguh Haruno, Kepala Dinas Perkebunan Jawa Tengah, di kantornya, Jumat (24/01/2014). Menurutnya, motivasi generasi muda untuk menjadi petani sangatlah lemah.


Baca juga: HKTI: Indonesia harus bisa menjadi swasembada pangan dan Sektor pertanian Jatim kekurangan tenaga kerja


“Kaum muda belum bisa melihat masa depan cerah dari sektor pertanian dan perkebunan. Mereka beranggapan profesi petani dianggap kuno. Lebih buruk lagi, petani dijadikan pilihan terakhir dalam memilih pasangan hidup,“ lanjutnya.


Bahkan, Survey Pertanian tahun 2013, terkait migrasi pertanian di Indonesia menyebutkan turun drastis. “Di tahun 2012, migrasi pertanian di Indonesia dari total 65 persen petani, turun menjadi 35 persen. Migrasi ini cukup mencengangkan sebagai negara agraris,“ timpanya


Padahal prospek pertanian dan perkebunan sangat menjanjikan. “Pola pertanian dan perkebunan di Indonesia sudah cukup maju. Sebenarnya mampu menguasai pasar dunia, karena tak kalah dengan produk negara lain,“ bandingnya.


Dirinya mencontohkan, tebu, kopi ataupun teh. Sebenarnya produk perkebunan ini sangat dibutuhkan pasar dunia. “Dari total pasar dunia, produk perkebunan ini hanya bisa memenuhi sekitar 35 persen saja. Artinya, perlu ada pemahaman kepada generasi muda, bahwa bidang agro tidak kalah prospeknya dengan industustri lain,“ terangnya.


Produk Kopi di indonesia, lanjut Teguh, saat ini banyak diekspor ke Eropa atau Afrika Tengah. “Rasa dan aroma kopi Indonesia yang khas, menjadi magnet pecinta kopi dunia,“ imbuhnya.


Sementara perkebunan teh Indonesia, juga menjadi komoditas ekspor dunia, seperti Cina, Korea dan Eropa. “Teh-teh terbaik dunia, ternyata didatangkan dari Indonesia. Kita baru bisa memenuhi pasar dunia 20 persen saja,“ lanjutnya.


Dirinya mengharap, kedepan paradigma masyarakat, khusunya generasi muda, akan berubah dalam memandang agro industri. “Agro industri warisan nenek moyang, yang harus dikembangkan sebagai identitas negara agraris,“ tandasnya.@nur


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript



sumber : Prospek agro industri menjajikan, peluang ekspor mencapai 60 persen

0 comments:

Post a Comment