LENSAINDONESIA.COM: Partai Golkar menjadi salah satu partai yang terkena efek negatif pemberitaan media. Hal ini tentu menjadi ironi, mengingat Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie dikenal sebagai pemilik media massa terbesar di Indonesia.
Merespon hal ini, Wasekjen Partai Golkar, Tantowi Yahya merespon datar. Menurutnya, kejadian itu lumrah bagi partai politik menjelang tahun politik. Apalagi, tambah Tantowi Yahya jika ada sebagain kadernya terjerat kasus korupsi.
Baca juga: PKS, Demokrat, dan Golkar jadi partai paling dibully media massa dan Partai Golkar sepakat adanya regenerasi elite Parpol
“Ini kan tahun politik. Menjelang Pemilu situsinya dinamis. Kejadian itu tidak hanya menimpa Golkar, tetapi semua Parpol alami itu. Ketika ada kasus menimpa partai akan merebak ke seluruh kadernya dan pasti berpengaruh pada elektabilitas partai. Apalagi terkait korupsi, bukan hanya Golkar,” ujar Tantowi Yahya pada LICOM di gedung DPR RI, Rabu (15/01/2014).
Bagi Partai Golkar, lanjut Tantowi Yahya, hal seperti ini sudah menjadi hal biasa dihadapi oleh Golkar, tergantung bagaimana kemudian partai menyikapinya. Partai Golkar, tambah politisi mantan presenter ini, menyikapinya dengan bijaksana.
“Kita sikapi secara bijaksana saja. Apa pun kejadian di masyarakat selalu dianalisa oleh kami. Partai ada pertemuan berkala merespon isu-isu penting dan dicari jalan keluarnya,” beber Tantowi Yahya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda mengeluarkan hasil surveinya yang menempatkan PKS, Demokrat, dan Golkar sebagai Parpol peserta Pemilu 2014 yang paling sering diberitakan negatif oleh media massa.
Tren negatif pemberitaan ketiga Parpol tersebut terkait dengan kasus-kasus korupsi yang melibatkan pejabat maupun kader dari tiga Parpol tersebut.
“Tren negatif ini menyangkut pemberitaan-pemberitaan kasus korupsi yang melibatkan tokoh-tokoh dari Parpol tersebut,” ungkap Hanta Yuda.
Dalam data hasil survei ini, PKS menjadi Parpol paling negatif dalam pemberitaan-pemberitaan di sejumlah media massa sepanjang tahun 2013 dengan menempati posisi pertama dengan perolehan 23,87% suara responden, diikuti oleh Partai Demokrat dengan 20,53% perolehan suara responden.
Sementara Partai Golkar yang terafiliasi dengan media massa kepemilikan Ketua Umum mereka, Aburizal Bakrie menempati posisi ketiga dengan perolehan suara 19,10%.
Survei dilakukan dalam dua periode, yakni pada 13 September 2013-11 Oktober 2013 untuk periode survei pertama dan 16-23 Desember 2013 untuk periode survei kedua.
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling yang dilakukan serentak di 33 Provinsi di Indonesia. Periode pertama melibatkan 2.010 responden dengan margon error +/- 2,19% pada tingkat kepercayaan 95%.
Kemudian pada periode kedua, survei melibatkan 1.200 responden dengan margin error +/- 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.@firdausi
sumber : Tantowi Yahya akui wajar Partai Golkar jadi bahan berita negatif






0 comments:
Post a Comment