LENSAINDONESIA.COM: Besarnya kasus yang mengaitkan pejabat Mahkamah Konstitusi (MK) membuat kepercayaan terhadap lembaga hukum ini hilang. Untuk itu Ketua MK, Hamdan Zoelva, menyampaikan perlunya mengembalikan kepercayaan massyarakat terhadap MK Hal tersebut diungkapkannya dalam acara Wisuda S1 dan Pasca Sarjana Universitas Attahiriyah Jakarta.
Dirinya mengatakan, MK yang sebagai lembaga negara merupakan anak kandung reformasi yang paling cepat berlari. Setelah dibentuk, MK telah mampu memenuhi harapan publik melalui berbagai putusan bersejarah di berbagai bidang.
Baca juga: Mahkamah Konstitusi dikondisikan tak bisa tangani sengketa Pemilu 2014 dan Mahfud MD : Secara hukum, kemenangan Soekarwo - Gus Ipul sah!
“Namun kondisi itu berubah 180 derajat pada saat publik dikejutkan oleh tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi periode lalu,” ujar Hamdan dihadapan 706 lulusan S1 dan 144 Pasca Sarjana Uniat (Universitas Attahiriyah) Jakarta, di Gedung Manggala Whana Bhakti, Slipi, Jakarta, Minggu (09/02/14).
Dirinya mengungkapkan saat ini kepercayaan publik terhadap lembaga yang dipimpinnya itu, sangat turun drastis jika dibandingkan pada awal berdirinya MK dan untuk mengembalikan kepercayaan tersebut amat penting demi masa depan negara Indonesia yang didirikan di atas prinsip negara demokrasi dan prinsip negara hukum.
“Tentu saja mengembalikan kepercayaan kepada Mahkamah Konstitusi bukanlah tujuan dari sambutan saya ini,” terang Hamdan.
Dirinya mengaku dari peristiwa-peristiwa yang terjadi telah memberikan 2 pelajaran sangat berharga. Pertama, apa yang terjadi adalah cermin dari kondisi hukum di Indonesia dan masyarakat secara umum dalam melawan penyakit korupsi. Pratik korupsi dapat tembus kemanapun sehingga perlu upaya pencegahan dan pemberantasan yang ekstra kuat.
Pemberantasan korupsi tidak dapat hanya dilakukan dengan cara biasa, apalagi hanya diserahkan kepada KPK, tetapi harus melibatkan seluruh komponen bangsa dan Negara termasuk perbaikan sistem dan manajemen penyelenggaraan negara. Kedua, dengan sistem dan manajemen serta perhatian publik yang demikian besar namun masih dapat ditembus, artinya pratik korupsi masih juga terjadi.
“Hal itu menunjukkan bahwa faktor manusia memiliki kekuatan yang sama besarnya dengan sistem itu sendiri. Sebaik apapun sistem dibangun, tidak akan efektif secara maksimal jika manusia yang menjalankan sistem itu tidak berubah. Sebaliknya, sebaik apapun manusia yang diberi kepercayaan namun sistemnya tidak ditata dan diperbaiki, pasti tidak akan mampu memberantas korupsi,” tegas Hamdan.
Selebihnya Hamdan dihadapan wisudawan dan wisudawati Uniat berjanji akan secepatnya melakukan pembenahan internal dan berketetapan hati untuk segera bangkit menjalankan tugas-tugas konstitusional.
“Kami percaya dengan kembali ke khittah MK, menjalankan tugas konstitusional secara merdeka dan melahirkan putusan yang semata-mata berdasarkan pertimbangan hukum dan keadilan untuk bangsa dan negara, pelan tapi pasti, kepercayaan rakyat terhadap MK akan tumbuh kembali,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Uniat, Suryani Taher mengatakan, Setiap Mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi tentu mendambakan untuk dapat di-Wisuda pada saatnya. Pada hari ini saat Universitas Islam Attahiriyah kembali mengukuhkan dan mengantar kepergian putra-putrinya yang telah menyelesaikan studi baik Program Sarjana maupun Pascasarjana ke kancah kehidupan nyata.
“Selamat dan sukses kepada para wisudawan-wisudawati Universitas Islam Attahiriyah. Segera setelah Saudara-saudari di-Wisuda, status sebagai Mahasiswa telah Berakhir. Gelar yang anda sandang mempunyai konsekuensi keilmuan, pengabdian dan kemanfaatan. Amalkan ilmu yang anda dapatkan untuk kemuliaan harkat manusia sebagai bagian ibadah Anda semua,” pesannya. @silma
sumber : MK harus bisa kembalikan kepercayaan masyarakat
0 comments:
Post a Comment