LENSAINDONESIA.COM: Mayoritas warga DKI Jakarta ternyata tak ikhlas jika gubernurnya, Joko Widodo alias Jokowi meninggalkan jabatannya demi meraih posisi menjadi presiden.
Ketidakikhlasan warga DKI Jakarta atas ide Jokowi nyapres ini berdasar hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN).
Baca juga: Dana saksi Parpol batal, Partai Golkar ingatkan adanya preman TPS dan Mahkamah Konstitusi dikondisikan tak bisa tangani sengketa Pemilu 2014
Dalam survei yang digelar 10-26 Januari 2014 ini menunjukkan, mayoritas warga DKI Jakarta kurang setuju atas wacana pencapresan Jokowi.
“Mayoritas masyarakat DKI Jakarta mengaku kurang setuju wacana usung Jokowi, 71,2 mengaku kurang setuju. Hanya 27,5 persen yang mengaku setuju. Dibandingkan Oktober 2013 merosot tajam. Saat itu, 2013, mereka yang setuju 53,8 persen,” kata peneliti LSN, Dipa Pradipta saat merilis hasil surveinya di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (09/02/2014).
Pengumpulan data survei ini dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka berpedoman kuesioner terhadap 790 responden yang tersebar di lima kotamadya Jakarta.
Populasi dari survei adalah seluruh penduduk Jakarta yang berusia minimal 17 tahun atau mereka yang belum 17 tahun namun sudah menikah. “Margin of error 3,5 persen, tingkat kepercayaaan 95 persen,” kata peneliti LSN lainnya, Gema Nusantara.
Survei LSN ini juga menyebutkan, responden kurang optimistis jika Jokowi dapat menjadikan Indonesia lebih baik ketika terpilih sebagai Presiden nantinya. “Hanya 28,9 persen yang mengaku optimistis Jokowi bisa membuat Indonesia lebih baik,” sambung Dipa.
Menurut survei LSN ini, mayoritas warga DKI Jakarta kurang setuju jika Jokowi nyapres dengan tiga alasan. Alasan terbanyak, katanya, respoden menilai Jokowi harus membuktikan terlebih dulu kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Jika Jokowi berhasil, layak jadi Capres 2019 nanti,” kata Dipa.
Alasan kedua, lanjutnya, responden menilai Jokowi masih dibutuhkan untuk membenahi Jakarta. Kemudian yang ketiga, responden menilai Jokowi belum cukup pengalaman untuk memimpin dalam skala nasional dan masih ada tokoh lain yang lebih pantas.
Menurut hasil survei ini, Megawati Soekarnoputri dianggap responden lebih cocok jadi calon presiden dari PDI Perjuangan. Dipa juga mengatakan, kepuasan warga DKI Jakarta terhadap kinerja Jokowi di berbagai bidang semakin merosot.
Awal tahun ini, sebanyak 47,5 persen responden mengaku puas dan 46,9 mengaku kurang puas. Padahal, survei yang dilakukan LSN sekitar Oktober 2013 menunjukkan presentase warga DKI Jakarta yang puas terhadap kinerja Jokowi sekitar 68,3 persen.
“Hampir 16 bulan pimpin Jakarta, Jokowi belum memperlihatkan sinyal jelas Jakarta akan lebih baik daripada masa kepemimpinan gubernur sebelumnya. Banjir, kemacetan, kondisi sekarang tampak lebih buruk. Kesimpulan tersebut tercermin dari hasil survei LSN yang menunjukkan semakin merosotnya kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi dalam berbagai bidang,” tutur Dipa.@licom/kc
sumber : Warga DKI Jakarta tak ikhlas Jokowi nyapres
0 comments:
Post a Comment