LENSAINDONESIA.COM: Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III memastikan pekerjaan pengerukan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) akan segera dimulai.
Kepastian itu didapat setelah dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Pengerukan APBS antara Pelindo III dan Van Oord Dredging and Marine contractors BV (Van Oord).
Baca juga: Habiskan Rp12,6M, Pelindo III atasi akses Pelabuhan Bumiharjo rusak dan Pelindo III realisasi reaktivasi jalur KA menuju Tanjung Emas
Van Oord sendiri merupakan kontraktor asal Belanda yang ditunjuk oleh Pelindo III untuk melakukan pekerjaan pengerukan APBS setelah melalui serangkaian tahap pelelangan.
Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto, mengatakan, pekerjaan pengerukan APBS akan dilakukan dalam jangka waktu sekitar 1 tahun. Pekerjaan yang berupa pelebaran alur dari 100 meter menjadi 150 meter dan pendalaman alur hingga -13 meter low water spring (mLWS).
Pengerukan APBS, tambahnya, direncanakan sejak tahun 2000 dan baru terlaksana tahun 2014 ini. Itu artinya, pekerjaan pelebaran dan pendalaman APBS memakan waktu hingga 14 tahun.
“Kami targetkan awal tahun 2015 mendatang pekerjaan ini sudah selesai. APBS sudah dapat dilalui kapal-kapal berukuran besar dengan muatan yang lebih banyak”, kata Djarwo setelah penandatanganan Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Pengerukan APBS di Kantor Pusat Pelindo III, akhir pekan lalu (4/14).
Ditambahkannya, setelah pekerjaan selesai pihak Van Oord masih melakukan pemantauan dan perawatan alur selama 2 tahun. Pihaknya menyatakan, pekerjaan pengerukan APBS yang akan dimulai pada bulan Mei mendatang merupakan proyek tahap pertama dari pengerukan APBS.
“Ketika pengerukan ini berhasil dan membawa dampak yang signifikan, maka pekerjaan akan kami lanjutkan hingga nantinya APBS memiliki lebar 200 meter dan kedalaman hingga -16 mLWS,” tambahnya.
Menyoal pembiayaan yang dikeluarkan perusahaan untuk proyek APBS ini, Djarwo menjawab jika pekerjaan ini menelan biaya sekitar USD76 juta. Dana itu diperoleh dari kas perusahaan dan pinjaman perbankan.
Pemimpin Proyek Pekerjaan APBS Hendiek Eko Setiantoro berbicara soal teknis pekerjaan pengerukan APBS. Katanya, pipa gas eks Kodeco yang masih melintang menjadi kendala dalam pekerjaan pengerukan alur.
Untuk itu, pekerjaan pengerukan akan dilakukan diluar perlintasan jalur pipa gas tersebut. “Tahap ini, kami lakukan pengerukan di empat titik lokasi di sepanjang APBS dengan perkiraan jarak total kurang lebih sekitar 19 kilometer, dengan volume pasir dan lumpur mencapai 10 juta m3,” katanya.
Direktur Van Oord Dredging and Marine contractors BV Peter Van Der Hulst menyatakan pihaknya siap memulai pekerjaan pengerukan APBS sesegera mungkin. Hal itu dinyatakan Peter mengingat saat ini alat-alat yang akan digunakan untuk pekerjaan pengerukan APBS telah ada di Indonesia.
“Kapal keruk kami saat ini sudah ada di sekitar Surabaya. Kapal-kapal itu akan segera bergerak ketika semuanya telah siap pada bulan Mei 2014,” tukasnya.@dony
sumber : Pelindo III pastikan kontraktor Belanda segera keruk Alur Pelayaran
0 comments:
Post a Comment