LENSAINDONESIA.COM: Beberapa lembaga survei memperlihatkan hasil elektabilitas Joko Widodo-Jusuf Kalla terus mengalami trend penurunan. Di sisi lain Prabowo-Hatta malah mengalami kenaikan.
Survei terakhir yang dirilis oleh Lembaga Survey Nasional (LSN) menunjukan 46,3 persen, pasangan Jokowi-JK sebesar 38,8 persen. Sedang yang belum menentukan pilihan masih besar yaitu sebesar 14,9 persen.
Baca juga: Tabloid 'black campaign' Obor Rakyat beredar di Kediri dan FITRA: Politik anggaran ala Jokowi bisa bikin Indonesia kacau balau
Penurunan tersebut menurut LSN salah satunya disebabkan oleh kejenuhan
Menanggapi hal tersebut, Pengamat politik Didik Junaedi Rachbini, mengatakan hal tersebut adalah trend dalam statistik yang wajar terjadi.
“Jokowi mencapai puncak pada bulan Oktober tahun lalu, namun sejak itu trendnya menunjukan penurunan,” kata Didik, Kamis (12/06/2014). Begitulah pengamatanya pada survey-survey sejak awal tahun lalu.
“Dalam ilmu statistik jika sudah mengalami penurunan, maka akan sulit untuk mengalami kenaikan kembali, apalagi dalam waktu dekat,” kata Didik. Dia menjelaskan sebelum Oktober grafik Jokowi terus mengalami kenaikan.
Tapi setelah bulan Oktober terjadi penurunan Pada sisi sebaliknya elektabilitas Prabowo terus menunjukan peningkatan. Sehingga selisih antara keduanya semakin tipis.
“Pada periode Januari-Oktober selisih antara Jokowi dengan Prabowo berkisar antara 30 persen, kemudian Akhir tahun lalu sekitar 15 sampai 20 persen,” kata Didik.
Kemudian selisih itu semakin menipis sejak awal tahun 2014 dari sekitar 11 persen menjadi sebesar 5 persen pada bulan Mei.
“Di minggu pertama-kedua ini, Jokowi-JK sudah tersalib oleh Prabowo-Hatta,” tandas Didik.
Dia menjelaskan salah satu faktor tren penurunan Jokowi adalah masyarakat melihat tidak banyak perubahan atau gebrakan terjadi selama Jokowi menjabat Gubernur. Diantaranya permasalahan banjir, macet dan juga perizinan di Ibu Kota.@endang
sumber : Mendekati Pilpres, elektabilitas Jokowi makin turun






0 comments:
Post a Comment