Saturday, 25 April 2015

Buruh serukan pengusiran tiga perwakilan IMF, World Bank dan ADB

LENSAINDONESIA.COM: Buruh diajak untuk merealiasikan seruan Jokowi untuk menentang lembaga keuangan dunia, seperti IMF, ADB dan World Bank telah banyak merugikan perekonomian negara negara Asia – Afrika akibat intervensinya dalam sistem ekonomi dan pengelolaan ekonomi negara. Salah satu caranya dengan mengusir para perwakilan tiga lembaga tersebut jelang mayday.

Perlu diketahui bahwa IMF, ADB Dan World Bank sangat mempengaruhi dan ikut mengatur setiap kebijakan ekonomi Indonesia mulai dari desakan untuk melakukan penjualan aset-aset negara melalui privatisasi BUMN, kontrak
karya migas Dan tambang yang lebih banyak merugikan Indonesia. Sementara itu terkait sistem kesejahteraan masyarakat, ketiga lembaga keuangan tersebut yang mengusulkan dan mendesak pemerintah Indonesia maupun Negara Negara Asia Afrika yang mendapatkan pinjaman dari mereka.

Baca juga: Presiden Jokowi mantu 11 Juni dan Fadli Zon kritik Jokowi yang naik mobil limusin ke KAA

“Dengan syarat mencabut subsidi BBM dan melepaskan harga BBM mengikuti harga pasar, mencabut ubsidi tarif Dasar Listrik dan subsidi harga pangan yang berakibat menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kemiskinan,” kata Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, Arief Poyuono, Minggu (26/4/2015).

Dan terkait kesejahteraan buruh ketiga Lembaga Keuangan internasional ini juga ikut mempengaruhi dan menekan pemerintah untuk menerapkan sistem upah buruh murah dan sistem kerja outsourcing dengan alasan untuk meningkatkan
investasi luar negeri serta produk yang bisa bersaing di pasaran dunia.

“Padahal semua itu adalah jebakan bagi rakyat Indonesia dan Asia Afrika, agar korporasi mereka dapat menanamkan investasinya di Asia dan Afrika dengan menikmati upah buruh yang murah dan terbebas dari kewajiban untuk membayar jaminan hari tua buruh Karena sistem kerja outsourcing,” tuturnya.

Begitu juga dengan sistem Jaminan Sosial ,akhirnya SJSN dan BPJS, nyatanya pihak asinglah yang banyak berperan bahkan menentukan, terutama ADB (Asian Development Bank). Hal itu berawal pasca krisis tahun 1997. Salah satu
poin Letter of Intent (LoI) yang didiktekan oleh IMF adalah liberalisasi sektor keuangan.

“Untuk itu dibuat banyak proyek utang baik dari IMF, Bank Dunia dan ADB. Dan hasilnya Sistem Jaminan Sosial Nasional kita melenceng dari Konstitusi UUD 1945,” kritiknya.

Selain itu juga IMF ,ADB dan Bank Dunia berperan sangat aktif untuk meliberalisasi sistem keuangan Indonesia dengan sangat liberal sehingga ekonomi dan kesejahteraan rakyat bergantung pada nilai kurs rupiah terhadap
mata uang US dollar. “Ini bisa menyebabkan ekonomi nasional sangat rapuh terhadap terjadinya capital flight,” kata pria yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Dan atas tekanan IMF, ADB dan Bank Dunia juga pada tahun 1997 mengharuskan Pemerintah RI Untuk menalangi utang-utang swasta kepada pihak luar negeri dan mem-bailout semua aset-aset freak pengemblang BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia). Dananya mengunakan dana recapitalisasi yang bunganya harus dibayar melalui
APBN setiap tahunnya.

Karena itu Pidato Jokowi yang menentang dan mengecam IMF,Bank Dunia Dan ADB serta negara-negara maju yang menyatakan hanya 20 persen tetapi menikmati 70 persen kekayaan alam di dunia, patut didukung dan direalisasikan
dengan mengusir dan memutuskan hubungan Indonesia dengan IMF,ADB Dan World Bank.

“Karena itu Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu pada saat Mayday mengajak dan mengimbau buruh untuk melakukan Aksi besar pendudukan kantor-kantor perwakilan ketiga lembaga keuangan internasional di Jakarta dan mengusir
perwakilan mereka di Indonesia,” ajaknya.

Seruan ini didukung oleh sejumlah buruh yaitu KSPSI, FSPMI, FSP Pelindo, FSP Mandiri, Serikat Petani Nasional, SPN, PGRI, KSBSI, FSP Tambang Dan Migas, FSPBUN, LBH BUMN, Serikat Pengacara Rakyat, Petisi 28, dan FSP Perkebunan Indonesia.

Buruh juga mendesak Jokowi untuk membatalkan semua rencana pinjaman lunak maupun pinjaman dalam bentuk proyek dari IMF,ADB Dan Bank Dunia sesuai pidato Jokowi pada konferensi Asia Afrika. Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan bahwa pikiran tentang persoalan ekonomi dunia hanya bisa diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF dan ADB adalah pandangan yang usang yang perlu dibuang.

“Artinya Jokowi sudah sepakat atas nama Rakyat Indonesia sudah tidak lagi mau menggunakan IMF,ADB dan Bank
Dunia yang sangat licik dalam meyelesaikan persoalan ekonomi dan pembangunan di Indonesia,” pungkasnya.

alexa ComScore Quantcast
counter customisable
Google Analytics NOscript

sumber : Buruh serukan pengusiran tiga perwakilan IMF, World Bank dan ADB

0 comments:

Post a Comment