LENSAINDONESIA.COM: Delapan warga negara Indonesia yang tinggal di Nepal, hingga kini masih belum diketahui nasibnya. Sedangkan 10 orang sisanya sudah terkonfirmasi selamat dari gempa hebat yang melanda negara di atap langit tersebut.
Jubir Kemlu Arrmanatha Nasir alias Tata menjelaskan ada 18 WNI yang tinggal menetap di Khatmandu, Nepal. Pasca gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) yang mengguncang negara tersebut, Kemlu belum mengetahui nasib 8 WNI di sana.
Baca juga: Jumlah korban tewas akibat gempa Nepal telah mencapai 1.130 jiwa dan Kemenlu RI: Belum ada laporan WNI jadi korban gempa Nepal
“Yang tinggal di Nepal ada 18 WNI. Dari 18 WNI yang teridentifikasi, 10 orang selamat,” ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemlu, Lalu M Iqbal, saat dihubungi detikcom, Minggu (26/4/2015).
Tata mengatakan kesulitan menghubungi kedelapan WNI itu diduga karena jaringan komunikasi yang belum stabil di negara tersebut. Dia berharap bisa mendapat informasi mengenai kondisi WNI secepatnya. “Mudah-mudahan yang 8 WNI juga selamat,” doanya.
Negeri di atap langit itu sudah memohon bantuan negara lain untuk mengatasi dampak bencana alam yang diperkirakan menewaskan 1400 orang tersebut. “Negara kami tengah berada dalam momen krisis dan kami membutuhkan pertolongan dan bantuan yang luar biasa,” kata Menteri Informasi dan Penyiaran Minendra Rijal kepada televisi India.
Polisi mengatakan jumlah korban mati telah mencapai 1.394 orang dan sekitar 4.700 orang cedera. Lebih dari 630 orang tewas di lembah Kathmandu dan paling sedikit 300 orang lainnya di ibu kota negara itu.
Para pendaki gunung asing dan para pemandu lokalnya dari Nepal di sekitar Gunung Everest terjebak oleh gempa dan longsor hebat. Rumah sakit-rumah sakit di seluruh penjuru negeri miskin berpenduduk 28 juta itu berjuang mengatasi korban mati dan terluka akibat gempa terkuat di Nepal dalam 81 tahun terakhir itu.
Kurangnya peralatan membuat tim penyelamat tidak bisa lebih jauh lagi mencari tanda-tanda korban yang masih hidup.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyampaikan belasungkawanya yang paling dalam kepada Pemerintah Nepal dan setiap orang yang menjadi korban gempa kuat yang mengguncang Lembah Kathmandu di Nepal. Ban, atas nama PBB, menyampaikan belasungkawa dalam satu pernyataan khusus yang dikeluarkan pada Sabtu.
“Doa kami bersama semua orang Nepal dan negara tetangganya hari ini setelah gempa bumi yang telah mengguncang Lembah Nepal,” kata Ban di dalam pernyataan tersebut, demikian laporan Xinhua, Minggu pagi.
“Laporan mengenai kehancuran masih berdatangan dan jumlah orang yang tewas, cedera serta jadi korban gempa ini terus bertambah. Jelas bahwa sangat banyak nyawa telah melayang. Juga terjadi kerusakan besar pada warisan budaya yang tak tergantikan di Nepal.”
Menurut Ban, PBB mendukung Pemerintah Nepal dalam mengkoordinasikan operasi pencarian dan pertolongan internasional dan bersiap meningkatkan upaya bantuan.
Lebih dari 1.000 orang, termasuk 256 orang di Ibu Kota Nepal, Kathmandu, telah tewas akibat gempa bumi dengan kekuatan 7,9 pada Skala Richter yang mengguncang banyak wilayah Nepal, serta India Timur dan Bangladesh, bahkan Wilayah Otonomi Tibet di Tiongkok, Sabtu kemarin. @sita/bbs
sumber : Delapan WNI hilang kontak pasca gempa di Nepal






0 comments:
Post a Comment