Thursday, 23 January 2014

BPBD Jatim libatkan 36 kampus, untuk menguatkan desa tanggap bencana


LENSAINDONESIA.COM: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, sebagai garda depan dalam penanggulangan bencana, menggandeng 36 kampus untuk membentuk desa tangguh dalam menghadapi bencana alam.


Sudarmawan, Kepala BPBD Jatim mengatakan, para mahasiswa yang ada di 36 kampus tersebut, akan diikutsertakan membantu para masyarakat, khususnya di desa-desa.


Baca juga: BPBD Jatim sebut Pacitan daerah paling rawan longsor dan Anggaran bencana alam Jawa Timur tak terbatas


“Mereka mengadakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik. Kampus juga diarahkan untuk penguatan desa agar menjadi tangguh,” jelasnya pada LICOM, Kamis (23/1/2014).


Selain itu, pihaknya juga telah menyusun rencana aksi daerah terpadu Jatim, menghadapi banjir dan tanah longsor yang di dalamnya, berisi sumber daya dan sarana prasarana sektor di tingkat provinsi.


“Pada tahun 2013 lalu, ada 30 kabupaten/kota yang terlanda banjir, berada di 203 kecamatan dan 541 desa. Sebagaian besar berada di Dearah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo dan anak sungainya. Ini berkontribusi 51,94 persen terhadap peristiwa banjir di Jatim,” ungkapnya.


Daerah yang termasuk wilayah klasifikasi tinggi bahaya bencana banjir, diantaranya Sampang, Bangkalan, Sumenep, Situbondo, Gresik, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kab Probolinggo, Kab Blitar, Mojokerto, Surabaya, Jombang, Nganjuk, Kota Kediri, Lamongan, Bondowoso, Kota Madiun, Ngawi, Jember, Pacitan, Bojonegoro, Kab Pasuruan, Tuban dan Tulungagung.


Untuk kabupaten/kota rawan bencana longsor, yakni Magetan, Ngawi, Tuban, Bojonegoro, Madiun, Blitar, Jombang, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Kediri, Tulungagung, Malang, Mojokerto dan Nganjuk.@sarifa


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript



sumber : BPBD Jatim libatkan 36 kampus, untuk menguatkan desa tanggap bencana

0 comments:

Post a Comment