LENSAINDONESIA.COM: Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) memastikan tidak ada ceceran minyak mentah di sekitar pantai Tuban, Lamongan dan Gresik pasca putusnya satu pipa penyalur minyak mentah (floating hose) FSO Cinta Natomas, Selasa lalu.
Untuk mengetahui hal itu, tim JOB PPEJ didukung SKK Migas melakukan pemantauan lewat darat dan udara sejak 21-24 Januari.
Baca juga: Produksi migas Petrochina 31.500 bph dan Idul Fitri, pengeboran minyak Petrochina tetap beroperasi
“Tim memantau sepanjang pantai Tuban, Lamongan dan Gresik. Hasilnya tidak ditemukan jejak dan tanda-tanda ceceran minyak di sepanjang area tersebut. Jangankan genangan, cecerannya saja tidak ditemukan,” ungkap Eddy Frits Dominggus, General Manager JOB PPEJ lewat rilisnya pada LICOM, Minggu (26/1/2014).
Pantauan melalui udara menggunakan helikopter yang dioperasikan Mobil Cepu Limited (MCL), dengan menyusuri jejak berdasarkan prediksi trajectori ceceran minyak yang terbawa arus laut dan angin, yakni menuju ke arah Timur Tenggara dari titik awal FSO.
Eddy Frits menjelaskan, kondisi ini sesuai dengan perkiraan sebelumnya, bahwa jejak jejak minyak akan hancur, menguap dan terurai seluruhnya secara alami akibat hempasan ombak yang tinggi sekitar 3-5 meter.
Selain itu, hasil pantauan dari udara juga diperkuat dengan hasil penyusuran tim lewat jalur darat. Hasilnya, tidak menemukan sedikitpun tanda-tanda adanya jejak minyak di sepanjang pantai. “Maka kita bisa bilang kalau kondisi perairan tidak terdampak oleh adanya ceceran minyak dari salah satu selang penyalur di FSO Cinta Natomas,” tegas dia.
Ditambahkan, JOB PPEJ juga telah meminta bantuan pada Saka Indonesia Pangkah LTD (sebelumnya bernama HESS) di Pantai Ujung Pangkah. “Teman-teman Saka Indonesia Pangkah juga menyatakan tidak ditemukan jejak ceceran sedikitpun. Jadi kondisi benar-benar aman,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, terjadi force majeure (keadaan kahar) akibat cuaca buruk di perairan laut Jawa. Ketinggian gelombang mencapai lebih dari 4-5 meter dengan kecepatan angin 25 knot, mengakibatkan putusnya mooring hawser (tali pengikat) FSO Cinta Natomas.
Kejadian di sekitar pantai yang ada di Kabupaten Tuban tersebut mengakibatkan FSO Cinta Natomas terpisah dengan Single Buoy Mooring (SBM), sehingga terjadi penghentian pengiriman Crude Oil dari CPA Mudi.@Sarifa**
sumber : Pipa minyak FSO putus, JOB PPEJ pastikan perairan Tuban aman






0 comments:
Post a Comment