LENSAINDONESIA.COM: Ratna Budiono, Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Pacitan mengatakan, bencana tanah longsor telah merusak 26 rumah. Separonya rusak berat.
Sedang 13 lainnya rusak sedang dan tujuh lainnya rusak ringan. “Jumlah itu terhitung sejak memasuki tahun 2014 ini,” ujarnya, Kamis, (16/1/2014).
Menurut Ratna, akibat lain dari tanah longsor tersebut adalah rusaknya talud dan jembatan. Rumah dan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam itu berada di wilayah Kecamatan Kebonagung, Tulakan, Tegalombo, Arjosari dan Pacitan.
Adapun nilai kerugian mencapai Rp 1,2 miliar. Nilai tersebut diprediksi akan semakin bertambah. “Karena menuruit BMKG
(Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), curah hujan tinggi masih akan terus terjadi hingga akhir Pebriuari mendatang,” katanya.
Menurut Ratna, saat intensitas hujan tinggi, potensi bencana alam juga tinggi. Sebab, kondisi tanah di 12 wilayah kecamatan yang ada di Pacitan yang mayoritas perbukitan tergolong labil.
Karena itu, ia mengimbau warga, khususnya yang bertempat tinggal di sekitar tebing, meningkatkan kewaspadaannya. “Kalau hujan deras selama dua jam terus menerus harus lebih hati-hati,” pesannya.
Bencana tanah longsor juga berpotensi terjadi di Ponorogo. Menurut Setyo Budiono, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan BPBD Ponorogo, selama sebulan terakhir sedikitnya ada 20 rumah yang rusak akibat tanah longsor.
“Terutama di Kecamatan Ngrayun dan Sawoo,” kata Setyo.
Masih menurut Setyo Budiono,dua kecamatan tersebut merupakan bagian dari delapan wilayah paling rawan tanah longsor. Adapun enam kecamatan yang lain adalah Pudak, Ngebel, Badegan, Slahung, Soko dan Pulung.@arso
sumber : Tanah longsor di Pacitan dan Ponorogo, telah hancurkan puluhan rumah
0 comments:
Post a Comment