LENSAINDONESIA.COM: Partai Demokrat dinilai telah membiarkan terjadinya politik rasialisme yang dilakukan Ruhut Poltak Sitompul, selaku juru bicara partai.
Inisiator Gerakan Masyarakat Sipil Untuk Pemilu Bersih, Adhie M.Masardi mengatakan, selama ini Ruhut kerap mengeluarkan pernyataan yang menyinggung masalah ras.
Baca juga: Berbuntut, Jokowi pergoki permainan game di komputer staf Walikota dan Ruhut Sitompul: Aku dua minggu jadi Ketua Komisi III
“Partai Demokrat cenderung mendiamkan, bahkan Ruhut ditunjuk sebagai Juru Bicara Partai, padahal sudah berulang kali Ruhut melakukan aksi rasialis,” katanya di Jakarta, Minggu (09/02/2014).
Aksi Rasialisme itu ketika Ruhut menyebut Arab ketika berdebat dengan Fuad Bawazier. Kemudian Ruhut menyebut orang Bali ketika berdebat dengan Gede Pasek serta menyebut Boni Hargens sebagai orang Timor.
Dengan melihat aksi yang berlanjut ini maka Adhie melihat bahwa adanya unsur kesengajaan yang coba dibangun Partai Demokrat, sebagai partai berkuasa.
“Sebagai partai berkuasa, tampak memang partai ini mau membangun politik rasial makanya kami sampaikan aliran politik Ruhut sebagai ruhutisme, sebuah pemikiran yang mendasari tingkah laku ruhut,” katanya.@ridwan_LICOM/tbc
sumber : Jubir DPP umbar aksi rasialis, Partai Demokrat diam






0 comments:
Post a Comment