PSSI pilih banding daripada transparan soal pengelolaan dana

LENSAINDONESIA.COM: Sikap PSSI yang enggan mengungkap secara transparan keuangan mereka dan memilih mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung mengagetkan Ketua Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) Helmi Atmaja.

Namun FDSI menegaskan tetap menghormati keputusan PSSI yang kini tak lagi diakui pemerintah itu. “Kami menghormati keputusan PSSI mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Langkah hukum itu jauh lebih baik ketimbang mengggunakan cara cara preman,” sindir Helmi Atmaja.

Baca juga: Bekukan PSSI, Menpora diancam dibunuh!!! dan Semua cabang olahraga terancam terkait pembekuan PSSI

Ketua FDSI ini lalu menjelaskan, pihaknya tak membayangkan masalah yang diajukannya sampai ke tingkat Mahkamah Agung. “Yang kami ajukan sebenarnya hanyalah pertanyaan mengenai laporan keuangan PSSI. Itu wajar-wajar saja mengingat PSSI adalah Badan Publik Non Pemerintah,” terangnya.

Sekedar diketahui, sengketa antara FDSI dan PSSI bermula dari upaya FDSI meminta transparansi laporan keuangan dari PSSI. Namun upaya tersebut kandas karena PSSI bersikeras bahwa mereka adalah lembaga privat.

FDSI akhirnya membawa perkara ini ke Komisi Informasi Publik (KIP). Setelah beberapa kali persidangan KIP memutuskan bahwa PSSI adalah badan publik dan mewajibkan PSSI memenuhi permintaan FDSI mengenai transparansi keuangan mereka.

Tak terima dengan keputusan ini, PSSI melakukan banding melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Namun, pada sidang 18 Februari 2015 silam, PN Jakarta Pusat menolak upaya banding PSSI dan menegaskan bahwa keputusan KIP telah sesuai.

Helmi Atmaja berharap sikap PSSI yang enggan blak-blakan terkait laporan keuangannya, bisa membuka mata publik tentang tertutupnya pengelolaan dana PSSI. “Masyarakat dan anggota DPR harus tahu bahwa PSSI yang selalu mereka bela ini seperti `negara dalam negara`. Mereka sangat tertutup terhadap pihak luar. Padahal keterbukaan informasi publik merupakan hal wajib dalam era reformasi seperti sekarang,” tandasnya @*/andiono

sumber : PSSI pilih banding daripada transparan soal pengelolaan dana